day 28 : Ceritaku dan Doi #2 (pendek)
Ceritaku dan Doi #2 (pendek)
ah..... akhirnya bel istirahat kedua berbunyi.
*setengah berlari menuju masjid
*sholat jumat
ah... akhirnya selesai juga.
*melihat penampakan
WAAAAOW, ada es krim mangga, harus cepet nih, tapi.... nasi aja dah mendingan, ngga boleh boros .__.
Aku berjalan ke kantin,
batinku, "ini..... rame amat. Nanti aja lah pas pulang"
Sontak saja ku kembali ke kelas.
"Haduuuh, ini rame amat sih."
Sambil melihat ke arah gang sempit antara masjid dan kantin yang menjadi pintu masuk kantin.
Haaeeh, ini kapan orangnya berhenti..... =_=
ah! ada celah!
Langsung saja kutembus jalan kecil itu.
"aduuh... keburu rame lag..."
.___.
Aku melihat dia.
Sebentar, aku tak jadi berbicara dalam hati.
Aduh, sial, aku membeku, pandanganku membeku.
TIDAAK, jarakku hanya satu langkah dengan dia.
Akh, kenapa ini, kenapa aku menjadi seperti tak bisa bergerak.
"aku harus terus bergerak..... ADUH" dalam hati.
KENAPA?! saat aku berjalan dekat dia aku harus menabrak engsel pagar jalur sialan itu!
Langsung saja aku lari, menanggung malu di depan dia. Aku tak sanggup melihat wajahnya.
Ini pertama kalinya aku salah tingkah..... salah tingkah di depan...... seseorang yang harusnya bukan siapa siapa. Dia.
*cerita ini agak fiksi walaupun agak nyata
ah..... akhirnya bel istirahat kedua berbunyi.
*setengah berlari menuju masjid
*sholat jumat
ah... akhirnya selesai juga.
*melihat penampakan
WAAAAOW, ada es krim mangga, harus cepet nih, tapi.... nasi aja dah mendingan, ngga boleh boros .__.
Aku berjalan ke kantin,
batinku, "ini..... rame amat. Nanti aja lah pas pulang"
Sontak saja ku kembali ke kelas.
"Haduuuh, ini rame amat sih."
Sambil melihat ke arah gang sempit antara masjid dan kantin yang menjadi pintu masuk kantin.
Haaeeh, ini kapan orangnya berhenti..... =_=
ah! ada celah!
Langsung saja kutembus jalan kecil itu.
"aduuh... keburu rame lag..."
.___.
Aku melihat dia.
Sebentar, aku tak jadi berbicara dalam hati.
Aduh, sial, aku membeku, pandanganku membeku.
TIDAAK, jarakku hanya satu langkah dengan dia.
Akh, kenapa ini, kenapa aku menjadi seperti tak bisa bergerak.
"aku harus terus bergerak..... ADUH" dalam hati.
KENAPA?! saat aku berjalan dekat dia aku harus menabrak engsel pagar jalur sialan itu!
Langsung saja aku lari, menanggung malu di depan dia. Aku tak sanggup melihat wajahnya.
Ini pertama kalinya aku salah tingkah..... salah tingkah di depan...... seseorang yang harusnya bukan siapa siapa. Dia.
*cerita ini agak fiksi walaupun agak nyata
Komentar
Posting Komentar